Monday, October 31, 2005

Burung pipit yang kecil itu jatuh saat dia menabrak kaca kala ia terbang. Ia tidak melihat kaca itu sebagai pembatas, karena kaca itu seperti maya, tanpa teralis, tanpa tirai. Burung itu bermata, tapi ia seperti buta. Bukan karena salah dalam penglihatannya. Tapi kaca itu seperti batas tidak terlihat.

Aku tersungguk. Aku tak lebih layaknya burung pipit kecil itu. Aku melihat dengan jelas. Tapi aku jatuh menubruk kaca pembatas yang tidak terlihat. Semuanya terlihat hanya sebagai bayang. Sebagai maya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home