Friday, October 07, 2005

Harga BBM Naik 100% APBN Selamat, Rakyat Melarat!!

Senyum tersungging di wajah Menteri Keuangan Jusuf Anwar setelah suksesnya penerbitan obligasi internasional senilai US$ 15 miliar. Kesuksesan itu menurut Menkeu tak lepas selamatnya APBN setelah kenaikan harga BBM.
"Keputusan menaikkan harga BBM meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia," ujar Menkeu Jusuf Anwar dalam jumpa pers di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (6/10/2005).
Bahkan lembaga pemeringkat internasional seperti Standard and Poor's memberi peringkat B+ dan Fitch Rating memberi peringkat BB- untuk obligasi internasional Indonesia.
Peringkat yang tergolong top tersebut, menurut Menkeu, diberikan setelah lembaga pemeringkat itu mempertimbangkan keberhasilan penurunan rasio utang dan kesinambungan fiskal Indonesia.
"Insya Allah kita akan menyelamatkan APBN. Dengan dinaikkannya harga BBM, kita optimis dengan APBN tahun-tahun mendatang," ujar Jusuf Anwar dengan sumringah.KemelaratanAPBN memang selamat dengan dinaikkannya harga BBM hingga 100 persen lebih. Namun rakyat pun semakin sengsara dengan lonjakan harga pada bulan puasa dan juga akibat kenaikan harga BBM.
Misalnya saja ibu Ety yang mendapat jatah mingguan dari suaminya sebesar Rp 150 ribu per bulan. Dari jatah tersebut, ibu muda ini bisa menyisakan Rp 30-50 ribu yang biasanya ia tabung untuk keperluan mendadak."Tapi sekarang boro-boro sisa, tapi tekor. Sementara minta tambahan suami nggak mungkin karena suami gajinya juga nggak nambah," ujar wanita yang tinggal di kawasan Pamulang ini.
Lain halnya dengan kisah Narto, seorang tukang sayur yang biasa berjualan di sebuah kompleks perumahan di Pondok Gede. Ia mengaku bingung dengan lonjakan harga-harga selama puasa ini. "Semuanya naik, yang turun hujan doang," ujarnya dengan dongkol.
Ia mengaku bingung karena harga jual sayurannya tidak mungkin dinaikkan mengikuti kenaikan harga BBM karena bisa membuat pelanggannya lari.
Pascakenaikan harga BBM, hampir semua harga mengalami kenaikan. Khusus sayur-mayur, lonjakan harga yang paling kentara adalah cabai yang mencapai Rp 30.000/kg.
Sementara minyak tanah karena belum ditetapkan harga eceran tertinggi, maka harganya masih menggila. Di kampung-kampung, harga minyak tanah berkisar antara Rp 3.000-3.500/kg.
Lonjakan harga ini diperkirakan akan memicu tingkat inflasi. Semula pemerintah menargetkan inflasi sebesar 9 persen pada tahun 2005. Namun perhitungan Bank Indonesia, akibat kenaikan harga BBM, inflasi bisa mencapai 12 persen. Duh!
http://jkt1.detikfinance.com/indexfr...6180/idkanal/4

Secara gue sekarang dah jadi ibu-ibu, ikutan dongkol bisa kan???

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

This comment has been removed by a blog administrator.

8:56 AM  
Anonymous Anonymous said...

This comment has been removed by a blog administrator.

8:57 AM  

Post a Comment

<< Home