MENIKAHI HUJAN
Tanpa untaian kembang, tanpa lambaian janur kuning
lelaki itu telah menikahi hujan yang menderas dari ceruk wajah langit
rindunya melaut, walau mendung selalu
mengekalkan gigil sekeping jantung yang digarami cinta
gelegar geluduk di awang-awang adalah alunan gending pelaminan
Pada sisi jalan rumput-rumput merunduk
seperti para tamu menabur doa restu pada bisikan paling khusuk
angin basah menyalami daun-daun .. sayangnya matahari tak bisa memotret adegan yang lebih mesra, hingga terdengar ledakan
tangis dari dada lelaki itu yang mengeras
ia teringat kembali jarak kembara yang membuat wajahnya
terlalu tua untuk sebuah perkawinan. sampai air matanya
meluap menggenang di setiap lantai rumah hati kita
Tanpa untaian kembang, tanpa lambaian janur kuning
lelaki itu telah menikahi hujan yang menderas dari ceruk wajah langit
rindunya melaut, walau mendung selalu
mengekalkan gigil sekeping jantung yang digarami cinta
gelegar geluduk di awang-awang adalah alunan gending pelaminan
Pada sisi jalan rumput-rumput merunduk
seperti para tamu menabur doa restu pada bisikan paling khusuk
angin basah menyalami daun-daun .. sayangnya matahari tak bisa memotret adegan yang lebih mesra, hingga terdengar ledakan
tangis dari dada lelaki itu yang mengeras
ia teringat kembali jarak kembara yang membuat wajahnya
terlalu tua untuk sebuah perkawinan. sampai air matanya
meluap menggenang di setiap lantai rumah hati kita
0 Comments:
Post a Comment
<< Home