Dulu pernah ada cinta dirumah itu.
Sudah dahulu kala sekali, hingga aku sudah sulit mengingat
kapan dan kenapa cinta itu bisa ada.
Lama baru kusadari,
cinta tidak lagi ada dirumah itu.
Mereka hanya sepasang laki-laki dan perempuan
yang bertemu pada suatu masa ..
dan tertipu oleh buasnya napsu
Hingga semua yang terjadi tidak pernah ada dibenak mereka sebelumnya.
Semua sudah terlambat untuk disadari,
bahwa ini tidak berjalan seperti semestinya.
Mestinya kuteruskan langkah kakiku saat dia mengejarku pada malam Natal 2 tahun lalu.
Mestinya ku berlalu saat dia meninggalkanku ke Surabaya.
Mestinya aku tidak mengindahkan dirinya yang tidak ingin memutuskan hubungan
saat pertama kali kutangkap dirinya menerima telepon dari wanita lain.
Mestinya aku tidak lagi kembali padanya setelah dia campakkan aku demi wanita dalam maya.
Mestinya tidak kuangkat telepon yang terus berdering itu.
Mestinya tidak kubalas SMSnya yang mengiba.
Mestinya tidak kuindahkan rayuannya lagi.
Mestinya aku bisa sadar dari sebelum-sebelumnya ..
Hingga mestinya bukan aku yang ada dalam rumah itu
Hingga mestinya bukan aku yang teraniaya
Hingga mestinya bukan aku yang kini lupa apa cinta itu pernah ada di rumah ini ..
Dari semua makhluk wanita dalam hidupmu,
kenapa harus aku yang kauhancurkan demikian rupa??
Sudah dahulu kala sekali, hingga aku sudah sulit mengingat
kapan dan kenapa cinta itu bisa ada.
Lama baru kusadari,
cinta tidak lagi ada dirumah itu.
Mereka hanya sepasang laki-laki dan perempuan
yang bertemu pada suatu masa ..
dan tertipu oleh buasnya napsu
Hingga semua yang terjadi tidak pernah ada dibenak mereka sebelumnya.
Semua sudah terlambat untuk disadari,
bahwa ini tidak berjalan seperti semestinya.
Mestinya kuteruskan langkah kakiku saat dia mengejarku pada malam Natal 2 tahun lalu.
Mestinya ku berlalu saat dia meninggalkanku ke Surabaya.
Mestinya aku tidak mengindahkan dirinya yang tidak ingin memutuskan hubungan
saat pertama kali kutangkap dirinya menerima telepon dari wanita lain.
Mestinya aku tidak lagi kembali padanya setelah dia campakkan aku demi wanita dalam maya.
Mestinya tidak kuangkat telepon yang terus berdering itu.
Mestinya tidak kubalas SMSnya yang mengiba.
Mestinya tidak kuindahkan rayuannya lagi.
Mestinya aku bisa sadar dari sebelum-sebelumnya ..
Hingga mestinya bukan aku yang ada dalam rumah itu
Hingga mestinya bukan aku yang teraniaya
Hingga mestinya bukan aku yang kini lupa apa cinta itu pernah ada di rumah ini ..
Dari semua makhluk wanita dalam hidupmu,
kenapa harus aku yang kauhancurkan demikian rupa??
0 Comments:
Post a Comment
<< Home