Wednesday, September 28, 2005

gak jadi deh "in love" nya .. abis ganjennya masih jalan terus. Masa sepupu gue dibilang cakep?? %&*(&)()&$%#_* !!!

1st time in love??

Gak tau kenapa .. today I feel so in love with him. Maybe this is for the 1st time. Mungkin karena perhatiannya yang dia tunjukkan akhir-akhir ini and he seems to be a responsible person these days .. Mudah2an akan terus begitu seterusnya.

Tuesday, September 27, 2005

He said in his blog that he's insane to marry me?? God, what's wrong in the hell you bring up for me. Tiba-tiba saja, kekaguman dan rasa cinta yang baru saja terbentuk malam tadi, karena semua yang dia lakukan since yesterday .. menguap sama sekali.

I don't have any idea !!


/me, alone with my little angel ..

Monday, September 26, 2005

THE PROPOSAL

Akhirnya .. hari Minggu kemarin dia ngelamar aku, dan udah dimusyawarahin what to do next. And here's the result ...

Jalu Utomo & Nina Megayanty are getting married on October 4, 2005. Mohon doa restunya ..

Friday, September 23, 2005

Happy Birthday !!!

I just find out, there's someone who still care for me out there.
Know when my tears ran off
Know exactly what I feel
Although, can't do anything
but keep looking for my latest news on blog, and pray for whatever I do

Why destiny didn't keep us together???

But I know heaven's never come far away ..
Happy birthday

Y!M 22 September 2005 3.08 PM

wind of spring: yg sabar ya..
wind of spring: hujan pasti berlalu kok
kanyasukla: sabar soal apa?
wind of spring: soal hujannya..
kanyasukla: kmu tau sampai mana?
kanyasukla: hujan makin deras membayur halamanku kini
kanyasukla: hampir tak ada lagi yang bisa terlihat indah
kanyasukla: semua buyar oleh kabut, luput oleh deras
wind of spring: *sigh*
wind of spring: nanti kalo gak ada ujan kamu nyesel loe pernah ngeluarin kata2 itu..
kanyasukla: dulu hujan memang sangat indah ..
kanyasukla: membasahi jendelaku dgn kabut
kanyasukla: hingga aku bisa lukis nama indahmu disisi kabutnya
kanyasukla: tapi, hujan kini deras tiada henti
kanyasukla: dingin, dan hampir membunuh sisa2 waktuku yang hampir habis
kanyasukla: aku mungkin memang akan menyesal ..
kanyasukla: kenapa aku begitu mencinta hujan, hingga aku memintanya untuk ada untukku setiap saat
kanyasukla: dan kini saat dia ada, aku kedinginan
wind of spring: ck ck ck...
wind of spring: kamu hebat ya..
wind of spring: lagi marah bisa nulis sampe segitunya..
kanyasukla: justru saat emosi menguasai, kata-kata seakan datang membabi buta
kanyasukla: bagai mata pisau tajam yang berbicara
wind of spring: wish you have a nice day to be through...
wind of spring: senyum donk..
wind of spring: jgn marah2
wind of spring: ntar mobilnya sering mogok loh..
kanyasukla: i've wish for it everyday

Wanita mana yang bisa setegar ini?

Ada Hati-hati Kecil Yang Harus Dijaga
taken from dHadrockaz maillist

Apa dia merasa putus asa saat mengetahui gaji suaminya hanya 200 ribu sebulan? Apa dia putus asa saat mrk hrs berpindah2 kontrakan dari satu rumah mungil ke rumah mungil yg lain? Apa wanita itu mengeluh, saat berbulan2 hanya makan tempe dan sayur, yg masing2 dibeli seribu rupiah di warung, saat sang suami tak bekerja cukup lama?

Jawabannya tidak.Wanita berwajah manis, yg saya kenal itu sebaliknya selalu terlihat cerah, seolah permasalahan ekonomi yg menerpa keluarga kecil mrk, tak berarti apa-apa.
Pun saat kesulitan hidup terus berlanjut. Menjelang kelahiran anak pertama mrk, suami masih belum memiliki pekerjaan yg mapan. Tapi wanita itu tak putus asa. Sedikitpun dia tak menyesali telah menikah dgn lelaki pilihannya. Lelaki yg dia cintai karena kecerdasan dan kegigihannya. Lelaki yg amat dia hormati, yg dia tahu selalu berupaya sungguh-sungguh untuk membahagiakan, dan membuatnya merasa seperti seorang putri.

Dan kenyataan bahwa mrk tinggal di rumah kontrakan yg nyaris runtuh, dgn kamar mandi jelek, dan serangga di mana2 yg kerap menimbulkan ruam merah pd kulitnya yg putih. Wanita itu tak pernah sedikitpun mengeluh.
Lalu anak pertama lahir. Gagah, dgn alis tebal nyaris bertaut. Dia dan suami menerima kehadiran pangeran kecil itu dgn hati berbunga. Meski mrk hrs berhutang kesana kemari agar biaya kelahiran bisa dilunasi. Sekali lagi, wanita itu tak pernah mengeluh.

Hidup baginya adlh rentetan ucapan syukur kpd yg kuasa, dari waktu ke waktu. Saat anak kedua mrk lahir, roda ekonomi keluarga telah jauh lbh baik. Laki2 yg dicintainya mendapatkan pekerjaan yg mapan. Mrk tak lagi bingung memikirkan kebutuhan sehari2, makan, lalu susu anak2.

Wanita yg saya kenal sejak lama itu, membantu suaminya dgn bekerja paruh waktu bagi sebuah taman bermain anak2 yg cukup prestise. Seiring kehidupan yg mulai membaik, wanita itu tak lagi mengerjakan semua sendiri. Apalagi seorang buah hati lagi telah hadir. Sang suami memintanya lbh konsen kpd pekerjaan paruh waktu yg digeluti istrinya. Tahun ke empat pernikahan mrk mulai menyewa baby sitter, saat itu si bungsu belum berusia sepuluh bulan.

Lalu datanglah kesempatan bagi sang istri. Lembaga tempat dia bekerja paruh waktu, menawarkan program training ke luar negeri. Awalnya sang istri ragu, sebab dia khawatir meninggalkan anak-anak selama dua pekan. Tetapi lelaki yg dicintainya memberikan support dan mendorongnya untuk pergi,
“Ini pengalaman bagus buat Ibu,” kata lelaki itu. Dan saat dia ingin membantah, lelaki itu menggelengkan kepalanya, “Wanita lain ingin mendapatkan pengalaman berharga seperti ini. Ibu hrs pergi. Gak apa. Ada mbak yg menjaga anak-anak.”

Setengah hati wanita berwajah manis itu meninggalkan keluarganya. Selama dua pekan di sana dilaluinya dgn rindu yg menyiksa, dan perasan berat karena selalu terbayang anak-anak. Naluri keibuannya rupanya tak bisa dibohongi. Meskipun sang suami selalu berkata semua baik-baik saja, wanita itu merasakan ada sesuatu yg terjadi. Dan perasaannya benar. Anak bungsu mrk dirawat di rumah sakit karena demam berdarah! Suaminya yg takut membuatnya panik baru menjelaskan saat istrinya pulang ke tanah air.
“Maafkan ayah, ayah takut ibu bingung.” Wanita itu menangis. Syukurlah kondisi putri mrk membaik Tapi ada hal lain yg terjadi. Hal yg tak pernah diduganya, hal yg membuat jantungnya luruh.

Suaminya jatuh cinta. Wanita itu sungguh tak percaya, saat mendengarkan ibu mertuanya menangis tersedu-sedu menjelaskan apa yg terjadi. Dunia bahagia yg selama ini dibangunnya seakan runtuh. Apalagi saat mengetahu gadis yg membuat suaminya jatuh hati, adlh baby sitter yg mrk sewa.

Mrk hanya berpegangan tangan. Tak lbh. Elak suaminya. Tapi hati wanita itu telanjur hancur. Harapan-harapan yg dibangunnya seakan menguap. Suaminya berpaling. Lelaki yg telah membuatnya merasa seperti seorang putri, jatuh cinta lagi. Allah… apa maksudmu dgn ini semua? Batin sang istri yg terkoyak. Dgn hati hempas, dia memanggil baby sitter mrk. Baru kali ini si wanita memandang lekat-lekat gadis berusia sembilan belas tahun itu.

Meskipun dari desa, wajahnya memang ayu. Kulitnya bersih, rambutnya yg panjang tampak begitu mengilat. Dulu tak dikiranya kecantikan lugu itu akan memorakmorandakan rumah tangga mrk.
Wanita itu duduk berhadapan dgn baby sitter yg tertunduk salah tingkah. “Sudah sejauh apa?’ Baby sitter itu mengelak. Tak mau berbicara lbh jauh. “Apa kamu menyukai Bapak?” Baby sitter itu diam. Ragu. Lalu kepalanya pelan menggeleng. “Saya tak keberatan jika bapak menyukaimu, dan kamu menyukai bapak, Kalian bisa menikah!"
Saya kaget. Saya berada di sana, menemani wanita yg telah lama menjadi sahabat saya. Tetap saja kalimat terakhirnya mengejutkan saya.
Si baby sitter menggeleng. Lagi2 salah tingkah. Tak jauh dari mrk, mertua sahabat saya tampak menangis sesenggukan. Sebaliknya wajah sahabat saya tampak sangat tegar. Ketegaran itu baru runtuh saat kami hanya berdua. Sahabat saya menangis. Belum pernah saya melihat air mata sebanyak itu tumpah di wajahnya.
“Saya sedih,” bisiknya, “Salahkah?” Saya menggeleng. Kesedihan adlh teman kemanusiaan. Tak apa.
“Ibu tadi cerita, bahkan saat Andin sakit, Ayahnya memilih menemani wanita itu berobat, meski hanya flu biasa, dan meninggalkan Andin diperiksa hanya dgn ibu,”

Ah, lelaki begitu mudahkah larut dlm pesona? Saya kehilangan kata. Percuma mengibur, apalagi berkata saya mengerti perasaannya. Saya tak ingin berbasa basi yg tak perlu.

Kehidupan berlanjut. Suami wanita itu mengakui kesalahannya, dan berjanji tak akan mengulangi. Lelaki itu memohon2 agar sang istri mau memaafkannya.
“Bisakah?” tanya saya suatu hari. Saat itu tahun2 sudah berlalu begitu banyak. “Saya tak tahu,” jawab sahabat saya.
Selalu dan selalu, matanya yg cerah meredup setiap teringat kisah itu. Barangkali memang ada beberapa luka yg tak bisa sembuh, bahkan oleh waktu.

Enam bulan setelah kejadian itu, sahabat saya memang sempat bercerita perasaannya setiap kali suaminya mendekati, “Saya merasa jijik,” ujarnya dgn wajah bersalah. “Tak apa, semua perlu waktu. Lagian yg terjadi tak sejauh itu. Jangan menyiksa pikiran,” “Tapi siapa yg tahu apa yg sebenarnya terjadi?” Saya diam. Sahabat saya benar. Hanya suaminya dan si baby sitter yg tahu segala. Mrk terkadang pergi ke luar rumah berdua. Dulu terasa biasa saja mrk hanya ke warung, atau apotik. Entahlah.

Saat saya meminta izin menuliskan cerita ini, sahabat saya mengiyakan, meski dia masih belum lagi sembuh dari kesedihan. Memang tak ada perceraian. Sang suami tampak bersungguh-sungguh menjaga keutuhan keluarga mrk. Apalagi ada anak-anak diantara keduanya.

"Dia bapak yg baik!” papar sahabat saya suatu hari. Kehidupan memang terus berjalan. Satu peristiwa, satu hati yg berdarah. Satu hati yg belum juga sembuh. “Kami masih tak bisa bersama,” jelasnya. Saya mengerti. Peristiwa itu seolah membekukan semua kehangatan dan keceriaannya sebagai seorang istri. Sang suami tak memaksa. Menjalani saja kehidupan apa adanya. Anak-anak lbh penting.
Entah sampai kapan mrk bisa bertahan, saya tak tahu. Tak juga mau menduga-duga.
Saya cukup senang akhirnya sahabat saya bisa mendapatkan kepercayaan diri yg sempat hancur saat menyadari sosok wanita yg telah merebut hati suaminya, tak hanya lbh tapi juga jauh lbh muda. Perlahan sahabat saya mencoba melupakan apa yg terjadi. Padahal dunia sempat terasa berhenti baginya.

“Sampai saya sadar, Asma. Di luar sana, banyak pengalaman yg jauh lbh buruk, menimpa istri-istri lain. Apa yg terjadi pd saya, barangkali tak seujung kuku yg dialami wanita-wanita lain.”

Hubungan normal layaknya suami istri memang sudah patah, akan sulit merekatkannya kembali. Tapi saya mengagumi semangatnya mempertahankan pernikahan, dan tetap menjalaninya penuh syukur. Wanita itu bahkan pasrah jika karena ketidakmampuannya sekarang, dikarenakan ulah sang suami, mungkin justru mengakibatkan sang suami menikah di belakangnya.
“Dulu hal itu perkara besar buat saya, tapi sekarang…” sahabat saya itu tertawa. Sebenarnya banyak yg ingin saya tanyakan padanya. Apa dia bahagia? Apa suaminya bahagia? Kenapa tak bercerai dan sama-sama memulai yg baru? Sebagian orang mungkin akan berpikir begitu. Hidup terlalu singkat untuk larut dlm ketidakbahagiaan.

Betapapun saya menghormati komitmen keduanya. Juga perkataan sahabat saya, yg akan selalu saya ingat, “Ada hati-hati kecil yg hrs dijaga, Asma. Setiap mengingat mrk, maka luka-luka lain menjadi kalah penting. Kebahagiaan saya sempat runtuh, tapi kebahagiaan ketiga anak saya tidak. Dan saya hrs bisa menjaganya. Sekuat saya.”

Thursday, September 22, 2005

kapan saya bisa mulai mempercayai kamu?
kapan saya bisa pegang kata-kata kamu?
kapan kamu bisa biarkan saya tidur tenang, meninabobokan anak saya?
hari ini kamu bilang cinta, the next day kamu sakiti saya ..

akankah hari itu akan tiba ..
saat semua pertanyaan saya terjawab

Tuesday, September 20, 2005

Hari ini saya mulai lagi dengan menangis. Another bad dreams. I just keep yelling to God, why He sent me this 6th sense. Saya gak mau tau lagi apa yang dia lakukan, tapi those jerk dreams always telling me. And it makes me deeply in hurt. Kenapa?? Apakah saya benar-benar belum bisa cuek? Apakah memang tidak benar klo saya harus membiarkan ayah anak saya, tidak dalam situasi semestinya? Menjalin hubungan dengan perempuan lain. Saya gak pernah lagi bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Saya seperti buta. Saya sadar bahwa ini sudah garis nasib saya, dan saya memang harus terpaksa menerima. Tapi, klo memang saya sudah menerima kenapa saya belum juga tegar?
Saya terjebak dalam sebuah dilema, disatu sisi saya ingin dia segera hilang .. bukan hanya dari hadapan saya, tapi juga dari muka bumi. Saya tidak ingin ada lagi perempuan yang bernasib seperti saya. Saya ingin memberitahukan perempuan itu, tapi ahh ... buat apa juga saya gak tau? Saya hanya bisa berharap, keberuntungan berpihak pada perempuan itu agar dia tidak lagi dibohongi. Tidak seperti saya.
Dan saya mengakhiri hari ini pun masih dengan menangis, memegangi perut saya.
Kapan bisa ada kata terakhir untuk saya memikirkan semuanya? Kapan???

Monday, September 19, 2005

should I let it grow in hatred??

He asked me to keep away from him because he was busy last week. And I gave him chance to be alone. I'll take care of myself alone. But, he was lying, as usual.
I know he went out for a date with girls he knew from internet, fcuking BIRO JODOH!!! Aku gak tau mau ketawa apa prihatin ama hidup aku. Si Cuplis makan lodeh, plis deeehhh ... hare gene??!! And he proud of it. I knew that he proud of getting ugly chicks from internet. Yeah, get lost dah, tidurin sekalian klo perlu if you think you fool enuff.
From now on, or dari kemaren-kemaren kali yah .. I don't give a damn dia mau ngapain. Aku udah cukup tersiksa dengan tingkah yang superaneh, dan pls jgn paksa aku untuk mikirin hal yang superduper gak penting.
Aku udah sampein itu kemaren, sebodo amat. That's my feeling, that's my life you've ruined and I don't want you to make it getting worst .. Dia mo tidur ama siapa kek, mo lebih care ama mantan2nya kek, KAGA PEDULI!!
I hope this is the last time I wrote about you in this blog .. No more thoughts about you!!

Friday, September 16, 2005

now he trying to avoid me .. well, gue mencium sebuah tantangan.
kita lihat saja nanti. siapa yang menyulut api, maka dia akan terbakar sendiri.

Pohon dosa ..

Aku terlalu lelah untuk menghitung hari .. Semakin aku melemah, semakin pula dia bersikap keras. Dan disaat aku berteriak, crying for a help .. semua orang hanya bisa bilang "See .. I've told you before."

Malam tadi bertiga di Citos sama Monda dan Michael, sekalian nunggu Aming. Bengong nunggu waktu, tanpa ada segelas airpun dihadapanku. Malam-malam dingin jam 8 masih belum sampai dirumah, dan belum juga isi perut. Hhhh demi nerusin hidup musti kayak gini. Have no money, at all. Benar-benar aku sedang ada di roda paling bawah.

Flashback. Aku melihat kebelakang, selama ini banyak sudah yang datang dan pergi dari sini meninggalkan luka. Tapi selalu dengan cepat luka itu dapat segera kuobati. Karena mereka tidak pernah benar-benar pergi. Manusia-manusia yang mungkin ditakdirkan untuk dilahirkan menjadi brengsek suatu waktu. Tapi, waktu berjalan dan mereka memang manusia, yang punya hati. Sudah banyak bajingan yang aku temui selama hidup, dan mereka tidak selamanya bajingan. Harimau pun tidak akan makan anaknya .. Tapi, kenapa sekarang aku harus stuck with somebody that even worst than a tiger???

Atau memang, aku sedang memetik buah dari pohon dosa yang kutanam selama ini ??

Thursday, September 15, 2005

Ada gak sih yang jual tiket KL-JKT PP under US$ 100 ??? Huheheheh mimpi ajelow !!!
Tp serius nih nanyanya ...

Monday, September 12, 2005

yang terampas dan yang putus ...

so many bad things this week ..
makin banyak kerjaan, makin bikin capek badan
tengah malam juga masih ditelponin, diSMSin
belom lagi bantuin bocah2 musik bikin gathering di Bali,
lumayan bisa nambah2 buat ongkos

ada seorang pere' yang gak ngerti dah maksudnya apa gitu ngegosipin yang gak jelas. untung anak2 lebih percaya ke aku daripada dia. hhh ... dia yang ngerebut pacarku kok, dia juga yang sekarang nginjek2 aku. setan alas !!!! i'm still waiting for her, buat maki2 !!

hari Kamis lalu, udah capek .. tired abis serangkaian siksaan di Citos buat casting dan meeting anak musik, belom makan, keujanan, kedinginan .. ketemu bapaknya kaka' cuma buat dibentak2, dipojokin, disakitin (untuk kesekian kalinya, lagi). dan untuk pertama kalinya aku bener2 benci untuk ngelihat mukanya .. sakit banget. aku gak ngerti apa dia sengaja berbuat seperti itu, dia bilang udah gak cinta, udah gak sayang. klo aku tau akhirnya aku bakal disakitin lagi, there will be no more second chance that time ..

hari Jum'at, sakit .. panas tinggi. kenapa sih, selalu dia yang sakitin aku, tp malah aku yang sakit panas. kasian kaka'. aku gak tega. kenapa semua bisa tega???

hari Sabtu, siksaan balik kerumah. disaat aku lagi down gini, gak ada yang ringanin beban aku barang sedikit. semua tumpahkan beban buat aku sendiri. semua cuma bisa minta, minta, minta .. semua cuma bisa bikin aku sakit.

wanna go at that time. wanna leave all behind. semuanya ...
atau kmu memang ingin tertawa lepas kala aku sudah mati kecapaian??? itu kan mau kmu???

Tuesday, September 06, 2005

One man

When you ask me do I mean it?
You have to know
You are the only one
You ask me if it is forever
How can I show?

There’s no comparison
Beyond your doubt
Beyond devout
Beyond the stars tonight

One man in my heart
One man in my head
One man in my house
One man in my bed

My faith is stronger than existence
Longer than time
More fiery than the sun
Within a universe exploding
Though we are mist
Among oblivion
Or should I lie?

So you can cry
In your sleep tonight
Your clumsy grace
I love your face
And when we meet
Your kiss so sweet

The things we choose
The things we choose
The life we use
The life we use
The things you say
All the things you say
The need to stay
And the need to stay

One man in my heart
One man in my head
One man in my heart
One man in my house
One man in my bed
I’ve got one man one man
One man in my...
Choose life.
Choose a job.
Choose a career.
Choose a family.
Choose a faking big television.
Choose washing machines, cars, compact disc player and electrical tin openers.
Choose good health, low cholesterol and dental insurance.
Choose fix-interest mortgage repayments.
Choose a starter home.
Choose your friends.
Choose leisure wear and matching luggage.
Choose a three piece suite on hire purchase in a range of faking fabrics.
Choose D.I.Y. and wondering who the fak you are on a Sunday morning.
Choose sitting on that couch watching mind-numbing, spirit crushing gameshows...
Stuffing faking junkfood into your mouth.
Choose rotting away at the end of it all.
Pissing your last in a miserable home;
nothing more than an embarrasment to the selfish faktap brats that you've spawned to replace yourself.
Choose your future.
Choose life.
I'm not getting any younger,
the worlds changing, music changing, even drugs are changing...
I must try something new!
The truth is that i'm a bad person.
But that's gonna change.
I'm going to change.
Choosing life, like everybody else!
The job, the family, the fakin big telly, the washing machine, the car, the DVD/CD/Mp3 player and electrical tin opener...
Good health, low cholesterol, dental insurance...
Mortgage, starter home, leisure wear, luggage...
Three piece suite, D.I.Y., game shows, junk food, children...
Walks in the park, 9-2-5, good at golf...
Washing the car, choice of sweaters, family holiday...
Index pension, tax exemption, clearing gutters...
Getting by, looking ahead, the day you die.

Monday, September 05, 2005

road to heaven

hhh .. still counting to the next 32 weeks.
mudah-mudahan semuanya bisa lancar.
kendala yang udah keliatan sih cuman dia aja tuh.
semalem aja dari aku dateng, ampe aku mau pulang .. mukanya dilipet, trus klo ngomong tuh mbentak-mbentak gitu. aku juga ngerti klo dia stress. emang dia pikir aku gak stress??
sebegini aja bebannya udah cukup berat buat aku, tapi ada dia bukannya ngeringanin, malah nambah-nambahin sakit buat aku aja. still hoping that he will change someday. meanwhile, aku harus lebih konsen untuk jaga diriku sendiri. udah semakin lemes ..